Korban Tewas Kebakaran di Hawaii Jadi 96 Orang, Penyelidik Independen Curigai Perusahaan Listrik

Berita65 Dilihat

TEMPO.CO, Jakarta – Seiring bertambahnya korban tewas kebakaran hutan di Pulau Maui, Hawaii, Amerika Serikat menjadi 96 orang pada Senin, muncul dugaan salah satu penyebab kebakaran semakin meluas adalah karena kabel listrik rusak milik Hawaiian Electric.

Hawaiian Electric merupakan perusahaan listrik yang bertanggung jawab mendistribusikan listrik ke 95 persen penduduk negara bagian Hawaii.

Hal ini diungkapkan penyelidikan independen terkait kebakaran hutan di Hawaii yang dilakukan oleh tim hukum dari firma Watts Guerra, Singleton Schreiber, dan Frantz Law Group. Tim hukum tersebut secara independen mengambil kesimpulan bahwa infrastruktur Hawaiian Electric yang rusak, sebagai penyebab api kebakaran Hawaii kian meluas.

“Semua bukti video, saksi, perkembangan luka bakar dan peralatan utilitas yang tersisa, menunjukkan peralatan Hawaiian Electric menjadi sumber api yang menghancurkan Lahaina,” kata perwakilan dari Watts Guerra, Mikal Watts seperti dilansir SMH.

Watts Guerra adalah firman hukum yang berbasis di Puerto Riko. Firma hukum ini telah memenangkan jutaan dolar dalam penyelesaian kasus kebakaran hutan lainnya, termasuk melawan raksasa utilitas California PG&E Corp.

Sejauh ini Hawaiian Electric belum memastikan penyebab pasti kebakaran, karena akses terbatas ke daerah yang terkena dampak. “Akses ke daerah yang terkena dampak masih dibatasi untuk masalah keselamatan dan tanggap darurat,” ujar juru bicara Hawaii Electric, Darren Pai. “Setelah keadaan darurat berlalu, kami akan bekerja dengan pemerintah daerah dan lainnya untuk menyelidiki apa yang terjadi di Maui.”

Iklan

Hawaiian Electric, yang mengoperasikan utilitas Maui Electric, mendapat kecaman karena tidak mematikan listrik meskipun ada peringatan akan kondisi kebakaran kritis karena prediksi angin kencang yang kering dan kencang.

Gubernur Hawaii Josh Green memperingatkan bahwa penyelidikan atas penyebab kebakaran dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Ia juga mengatakan kerusakan besar akibat kebakaran, di mana lebih dari 2.200 bangunan hancur atau rusak parah di Maui Barat. Akibat kebakaran ini, kerugian total diperkirakan mencapai US$ 6 miliar.

Baca Juga  ESDM Ministry Targets Masela Block to Operate in December 2029

Insiden ini pun menandai kebakaran paling mematikan di AS dalam kurun waktu lebih dari satu abad.

Pilihan Editor: Hawaii Mirip Zona Perang, Pencarian Korban Masih Terus Berlangsung

NCB NEWS | SMH



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *