INDOPOS.CO.ID – Siloam Hospitals Sriwijaya melalui unit Blatula IVF secara konsisten memberikan layanan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya di kalangan wanita mengenai Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) atau Sindrom Ovarium Polikistik.
Salah satunya melalui edukasi bertajuk ‘Kupas Tuntas PCOS’, oleh Dr. Oriza Z., SpOG(K)-FER dan Dr. Dwi Silvia, SpOG(K)-FER,. Keduanya merupakan dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RR Siloam Sriwijaya di Kota Palembang.
Dr. Dwi Silvia mengatakan, PCOS ini bukanlah penyakit, tapi gangguan hormon yang mempengaruhi ovarium atau indung telur dari organ wanita.
“Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk ketidakseimbangan hormon seks wanita, infertilitas atau sulit hamil, siklus menstruasi yang tidak teratur dan pertumbuhan rambut berlebihan pada wajah dan tubuh,” ujarnya melalui edukasi yang digelar Kamis (14/9/2023).
Ada beberapa kasus PCOS diperlukan tindakan operasi melalui Laparoskopi, yaitu dengan melakukan drilling ovarium kateterisasi ovarium dan pengecilan ovarium dibuang sehingga diharapkan dapat menurunkan kondisi hiperandrogennya.
“Perlu diingat bahwa tindakan ini dapat menjadi pilihan apabila penderita PCOS menginginkan adanya suatu kehamilan. Selain itu, pilihan terakhir yang dapat ditempuh penderita PCOS dalam menginginkan suatu kehamilan yaitu melakukan IVF (bayi tabung),” tuturnya.
Beberapa gejala yang mengindikasikan seorang wanita mengidap PCOS seperti siklus menstruasi tidak teratur bahkan terjadi pendarahan hebat. Ada pula masalah pada kulit seperti jerawat yang parah pun kelebihan berat badan dan sulit mengendalikannya. Namun tidak semua wanita dengan PCOS akan mengalami semua gejala ini.
“Diagnosis PCOS biasanya dibuat oleh dokter berdasarkan kombinasi gejala, pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah untuk mengukur tingkat hormon dan pemeriksaan ultrasonografi ovarium,” jelas Dr. Oriza.
PCOS secara umum dapat diketahui setelah tiga tahun, yaitu sejak siklus menstruasi pertama kali dialami wanita. Sehingga diperlukan tahap evaluasi jika merasakan sejumlah gejala yang telah disebutkan.
Namun para wanita tidak perlu khawatir karena saat ini PCOS dapat dicegah dan diobati yang tentunya harus sesuai dengan gejala dan saran dari dokter setelah dilakukan pemeriksaan.
Adapun upaya pencegahan PCOS ini, terutama harus memodifikasi lifestyle menjadi lebih baik seperti pola makan yang sehat, istirahat dan olahraga dengan intensitas cukup sekaligus pentingnya mengendalikan stress.
“Mengubah gaya hidup menjadi sangat penting di kalangan wanita untuk mencegah PCOS. Hanya saja, bagi yang terpapar sindrom ovarium polikistik, diperlukan pengobatan atau terapi hormonal, yang biasanya ditempatkan sebagai pilihan pertama untuk mengelola PCOS,” pungkasnya. (rmn)
Quoted From Many Source